Selasa, 12 Maret 2013

Kondisi Kehidupan Ekonomi pada Awal Kemerdekaan Indonesia


Pada akhir pendudukan Jepang dan pada awal berdirinya Republik Indonesia keadaan ekonomi Indonesia tidak stabil. Hal ini disebabkan oleh hal- hal sebagai berikut:
a.       Inflasi yang sangat tinggi( Hiper- inflasi)
Penyebab terjadinya inflasi ini adalah beredarnya mata uang pendudukan Jepang secara tak terkendali.
Pada tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI yang baru Letnal Jenderal Sir Montagu Stopford mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah daerah yang diduduki Sekutu sebagai penganti uang Jepang yang nilainya sudah sangat turun.
Pemerintah melalui Perdana Menteri Syahrir memprotes tindakan tersebut, oleh karena itu pada bulan Oktober 1946 Pemerintah RI mengeluarkan uang kertas baru yaitu Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai pengganti uang Jepang dan pada tanggal 1 November 1948, Pemerintah membentuk Bank Negara Indonesia
b.      Adanya Blokade Ekonomi
Adanya Blokade ekonomi, oleh Belanda ( NICA). Blockade laut ini dimulai pada bulan November 1945, menutup keluar masuk perdagangan RI. Adapun alasaan pemerintah Belanda melakukan Blokade ini adalah:
1.      Mencegah simasukannya senjata dan peralatan militer ke Indonesia
2.      Mencegah dikeluarkannya hasil- hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya.
3.      Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan tindakan yang dilakukan oleh orang buka Indonesia
Akibat dari Blokade ini adalah barang- barang dagangan milik Pemerintah RI tidak dapat di ekspor
c.       Kas Negara kosong
Kas Negara kosong, pajak dan bea masuk sangat berkurang, sehingga pendapatan pemerintah semakin tidak sebanding dengan pengeluarannya. Penghasilan pemerintah hanya bergantung pada produksi pertanian.
Untuk mengatasi keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan pemerintah Indonesia melakukan beberapa tindakan antara lain:
1.      Melaksanakan pinjaman Nasional pada masa menteri keuangan Ir. Surachman
2.      Mengeluarkan Oeang RI pada bulan Februari 1946
3.      Menembus Blokade Ekonomi Belanda
4.      Menyelenggarakan Konferensi Ekonomi pada bulan Februari 1946
5.      Membentuk Badan Perancang Ekonomi pada tanggal 19 Januari 1947.
Selain tindakan di atas, pada masa enteri persediaan makanan djabat I.J Kasimo dilaksanakan program perbaikan ekonomi yang disebut kasimo plan atau rncana produkai lima tahun berisi; memperbanyak kebun bibit padi, melarang penyembeliha  hewan pertanian, pemanfaatan kembali lahan- lahan terlantar dan pemindahan penduduk sekitar 20 juta jiwa dari Jawa ke Sumatera dalam waktu 10-20 tahun.

1 komentar: